Syukur adalah ungkapan terima kasih seorang hamba kepada Dzat Pemberi Nikmat, yakni Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat-nikmat-Nya kepada seluruh hamba-Nya.
Allah swt berfirman : “Apabila kalian pandai mensyukuri nikmat? maka Aku pasti akan menambah nikmat kepada kalian. Namun apabila kalian berani mengkufuri nikmat ( tidak bersyukur ), maka ingatlah adzab-Ku sangatlah pedih.”
قال الله تعالى : وان تأذن ربكم لئن شكرتم لازيدنّكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد.
Ketika kita pandai mensyukuri nikmat, maka kita akan jauh dari azab Allah SWT.
Allah SWT berfirman : “Allah SWT tidak akan menyiksa kalian jika kalian pandai mensyukuri nikmat dan menambah keimanan.”
قال الله تعالى : ما يفعل الله بعذابكم ان شكرتم وءامنتم.
Syukurnya kita kan hanya sekedar tapi janji Allah swt pastilah besar
Bagaimakah cara mensyukuri nikmat Allah SWT dengan benar ?
Hakekat mensyukuri nikmat Allah SWT kepada kita adalah bukan hanya sekedar mengucap HAMDALAH aja ( الحمد لله ), akan tetapi dengan menggunakan nikmat sesuai fungsinya.
صرف النعمة فيما خلق من اجله
Allah memberi kita nikmat mata untuk melihat, maka kita gunakan untuk melihat wajah orang tua dengan hormat, untuk membaca Al-Quran dan penglihatan bernilai ibadah lainnya.
Allah SWT memberi kita nikmat telinga untuk mendengar, maka musti kita gunakan untuk mendengarkan hal-hal yang positif seperti nasehat dan lain sebagainya.
Termasuk nikmat Allah SWT yang agung kepada kita adalah kita dijadikan ummat kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW.
بأكرم الرسل كنا أكرم أمم
berkat Rasul termulia, maka kita menjadi umat termulia.
Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat menjadi umat paling mulia?
Habib Ahmad Bin Umar Bin Smith berkata di dalam kumpulan kalamnya hal.99
Beliau berkata : “Bersyukurlah kalian kepada Allah SWT yang telah menjadikan kalian ummat Nabi Muhammad SAW. Itu adalah nikmat yang agung, yang besar. Bukanlah syukur itu hanya sekedar berkata الحمد لله saja, akan tetapi tanda sekaligus bukti syukur kita kepada Allah SWT yang telah menjadikan kita ummat Nabi Muhammad adalah saling tolong-menolong dalam kebaikan di antara kita. Kita harus menjadi hamba yang bertaqwa dan selalu menyebarkan ilmu, menyebarkan syariat Nabi Muhammad SAW, ini adalah tanda dan bukti syukur kita kepada Allah SWT, karena setiap pengakuan harus ada bukti.
Wallahu a’lam.
قال الله تعالى : وان تأذن ربكم لئن شكرتم لازيدنّكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد.
Ketika kita pandai mensyukuri nikmat, maka kita akan jauh dari azab Allah SWT.
Allah SWT berfirman : “Allah SWT tidak akan menyiksa kalian jika kalian pandai mensyukuri nikmat dan menambah keimanan.”
قال الله تعالى : ما يفعل الله بعذابكم ان شكرتم وءامنتم.
Syukurnya kita kan hanya sekedar tapi janji Allah swt pastilah besar
Bagaimakah cara mensyukuri nikmat Allah SWT dengan benar ?
Hakekat mensyukuri nikmat Allah SWT kepada kita adalah bukan hanya sekedar mengucap HAMDALAH aja ( الحمد لله ), akan tetapi dengan menggunakan nikmat sesuai fungsinya.
صرف النعمة فيما خلق من اجله
Allah memberi kita nikmat mata untuk melihat, maka kita gunakan untuk melihat wajah orang tua dengan hormat, untuk membaca Al-Quran dan penglihatan bernilai ibadah lainnya.
Allah SWT memberi kita nikmat telinga untuk mendengar, maka musti kita gunakan untuk mendengarkan hal-hal yang positif seperti nasehat dan lain sebagainya.
Termasuk nikmat Allah SWT yang agung kepada kita adalah kita dijadikan ummat kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW.
بأكرم الرسل كنا أكرم أمم
berkat Rasul termulia, maka kita menjadi umat termulia.
Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat menjadi umat paling mulia?
Habib Ahmad Bin Umar Bin Smith berkata di dalam kumpulan kalamnya hal.99
Beliau berkata : “Bersyukurlah kalian kepada Allah SWT yang telah menjadikan kalian ummat Nabi Muhammad SAW. Itu adalah nikmat yang agung, yang besar. Bukanlah syukur itu hanya sekedar berkata الحمد لله saja, akan tetapi tanda sekaligus bukti syukur kita kepada Allah SWT yang telah menjadikan kita ummat Nabi Muhammad adalah saling tolong-menolong dalam kebaikan di antara kita. Kita harus menjadi hamba yang bertaqwa dan selalu menyebarkan ilmu, menyebarkan syariat Nabi Muhammad SAW, ini adalah tanda dan bukti syukur kita kepada Allah SWT, karena setiap pengakuan harus ada bukti.
Wallahu a’lam.
sumber: forsansalaf.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar