Allah SWT Maha Mendengar, tapi mengapa kita perlu mengangkat suara kala berdoa dan berzikir?
وانما يشرع الذكر والدعاء والجهر فيهما لتصوير النفس بالذكر ورسوخه فيها ومنعها عن الاشتغال بغيره وهضمها بالتضرع وليس ذلك لاعلام الله تعالى.
Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan di dalam salah satu karyanya Bahjatul-Wasail hal.6, “Dianjurkannya berdoa, berzikir dan mengangkat suara di dalam berdoa dan berzikir adalah untuk menggambarkan jiwa manusia yang sedang berdoa dan berzikir kepada Allah SWT. Disamping itu juga untuk memperkokoh kemantapan di dalam jiwanya dan untuk mencegah jiwanya dari hal-hal selain berzdikir.
وافتى النواوي رحمه الله بتفضيله ما لم يشبه حظ او تشويش.
Imam An-nawawi mengunggulkan dzikir dan doa dengan suara tinggi asal tidak didasari perasaan riya’ dan tidak mengganggu
Mengangkat suara dalam doa dan dzikir dilakukan bukan karena Allah SWT tuli. Dzikir dan doa dipanjatkan bukan untuk memberitahu kepada Allah swt tentang hajat-hajat, akan tetapi sebagai penanda bahwa hamba selalu butuh kepada Allah SWT.
Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata di dalam qosidahnya
قَــــــدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُـــؤَالِي وَاخْـتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku Penciptaku Maha Mengetahui Terhadap segala permintaan dan usahaku
فَـــــدُعَائـــي وَابْـتِـهَالِي شَاهِـــــــدٌ لِي بِافْـــتِقَارِي
Maka doa-doa dan jeritan hatiku menjadi saksi bagiku atas kefakiranku.
Wallahu a’lam.
sumber: forsansalaf.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar