Kamis, 09 Februari 2017

Mana Hartamu dan Mana Harta Pewarismu?


Banyak manusia lalai dalam kehidupan dunia ini. Ia mencari kekayaan dunia dan menumpuknya siang dan malam, melupakan akhirat dan melupakan ibadah. Padahal kebanyakan  harta yang ia kumpulkan pada hakikatnya tidak akan ia rasakan kenikmatannya. Ia susah payah mengumpulkan harta, dan ketika mati hartanya dinikmati oleh ahli waris tanpa susah payah untuk kesenangan mereka sendiri. Yang ia dapatkan manfaatnya nanti justru adalah harta yang ia keluarkan untuk kebaikan bukan harta yang selalu ia simpan.
Rasulullah SAW bersabda:
َمَالُكَ مَا قَدَّمْتَ، وَمَالُ وَارِثِكَ مَا اَخَّرْت
Harta kamu adalah yang telah kamu keluarkan untuk kebaikan yang bisa menyebabkan kamu mendapatkan balasan dari Allah swt, dan harta pewarismu adalah harta yang masih kamu simpan.
Allah SWT juga berfirman:
(مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ]
Sesuai dengan firman allah swt ” apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisinya Allah swt adalah kekal ” ( QS An-Nahl: 96)
ْوَكَانَ اَبُوْ حَازِمٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى يَقُوْلُ : اَنْفِقُوْا وَلَا تَخْشَوْا الضَّيْعَةَ عَلَى اَوْلَادِكُمْ ، فَاِنَّهُم اِنْ كَانُوْا مُؤْمِنِيْنَ فَاِنَّ اللهَ يَرْزُقُهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ، وَاِنْ كَانُوْا فَاسِقِيْنَ فَلَا تُسَاعِدُوْهُمْ عَلَى اْلفِسْقِ بِاَمْوَالِكُم.
Abu hazim berkata : infaq-kan harta kalian jangan kalian hawatir akan terlantarnya anak-anak kalian, sesungguhnya anak-anak kalian apabila menjadi anak-anak yang beriman maka Allah swt akan memberi mereka rezeqi tanpa susah payah, dan apabila menjadi anak-anak yang kurang imannya / fasiq maka janganlah kalian bantu mereka dalam kefasikannya dengan harta-harta kalian.
ُوَكَانَ سَالِمُ بْنُ اَبِي الْجَعْدِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى يُنْفِقُ كُلَّ مَا دَخَلَ يَدُهُ اَوَّلًا فَاَوَّلًا، فَلَامَتْه ِّامْرَاَتُهُ عَلَى ذَلِكَ، فَقَالَ لَهَا : لَاَنْ اَذْهَبُ بِخَيْرٍ وَاَتْرُكُكُمْ بِشَرٍّ اَحَبُّ اِلَيَّ مِنْ اَنْ اَذْهَبَ بِشَر واترككم بخير.
.
Salim bin Abi Al-ju’di pernah menginfaqkan seluruh harta yang beliau miliki, lalu sang istri memarahi dan mencacinya, maka beliau berkata kepada istrinya : benar-benar aku meninggal dengan membawa kebaikan yang banyak dan meninggalkan kamu dalam kekurangan harta lebih baik dari pada aku meninggal dalam keadaan sengsara, dalam keadaan kekurangan pahala dan meninggalkan kamu hidup dalam kemewahan dunia.
وَكَانَ اَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِيٌّ رضي الله يَضَعُ الدِّرْهَمَ فِى كَفِّهِ وَيَقُوْلُ : اُفٍّ لَكَ مِنْ دِرْهَمٍ، لَا تَنْفَعُنِيْ اِلَّا اِنْ خَرَجَتْ عَنِّي.
Imam Ali pernah meletakan dirham di telapak tangannya sambil berkata : betapa jeleknya kamu sebagai mata uang, tidak bisa memberi manfaat kepada aku kecuali jika kamu lepas / keluar dari genggaman aku.
Wallahu a’lam.

sumber: forsansalaf.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar