Sabtu, 25 Februari 2017

Salaf Sebagai Cermin Kehidupan

Tidak dapat dipungkiri lagi, kita saat ini berada di zaman yang mana nilai-nilai moral dan agama sudah terkikis, di zaman yang perbuatan dosa sudah menjandi konsumsi sehari-hari, di zaman yang orang sudah semakin malu untuk menuntut ilmu agama dan enggan untuk melakukan kebaikan dan ketaatan.

Oleh sebab itu, ditengah keterpurukan zaman sekarang ini, tentunya kita sebagai seorang muslim haruslah memiliki sosok teladan yang dapat kita jadikan cermin untuk mengaca bagaimana seharusnya kita berprilaku dan menjalani kehidupan ini, kita butuh sebuah teladan yang dapat membimbing kita menuju jalan yang lebih baik dan diridhoi oleh Allah Swt.
Teladan yang dimaksud tidak lain adalah para aslafuna sholeh atau para pendahulu kita yang kehidupan mereka sangatlah layak untuk kita jadikan rujukan utama dalam berprilaku, terutama mengenai masalah ilmu, akhlak dan ibadahnya..

Rasulullah SAW bersabda:
المؤمن مرآة المؤمن
“seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya”
Jadi, perilaku seorang mukmin yang satu dapat kita jadikan teladan atau cermin yang besar untuk mengaca bagi mukmin lainnya.
Tentunya tidaklah salah, jika kita menjadikan pola kehidupan para aslafuna shalih, para kaum sholihin sebagai sumber pelajaran dan cermin berharga bagi kehidupan kita sekarang ini, karena dengan berbekal ilmu, akhlak dan ibadahnya, para salaf atau kaum sholihin senantiasa memperoleh pandangan dan kasih sayang Allah SWT dan Allah sendiri pun memberikan isyarat kepada kita untuk mengikuti jalan hidup dan petunjuk kaum sholihin..

Sebagaimana Allah berfirman dalam AlQuran:
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ
“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. (Al An-am 90)
Sesungguhnya kedudukan mulia dan tinggi itu tidaklah mereka dapatkan dengan mudah, melainkan mereka mendapatkannya dengan mujahadah dan bersungguh-sungguh mengikuti dengan sempurna setapak demi setapak dari pada jejak datuk-datuk mereka sampai kepada panutan dan pemimpin kita yang agung, yakni Al Imam Sayyidil Wujud Habibuna Muhammad SAW. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan shalawat-Nya kepada beliau, juga bagi keluarga beliau para penerang kegelapan, serta bagi sahabat beliau yang merupakan panutan bagi ummat ini.
Ketahuilah, para salaf kita terdahulu adalah orang-orang yang menyayangi umurnya dan benar-benar memperlakukan umurnya dengan baik. Sehingga kadang kala dengan berbekal umur yang sangat minim mereka mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.

Jika kita melihat kondisi kita saat ini, sungguh kita jauh sekali dari mereka, lihatlah kondisi kita saat ini, Berapa banyak dari kita yg sudah menginjak usia 20 atau 30 tahun tidak paham dan tidak mengerti sama sekali dari pada hukum dasar agama, tidak paham akan tata cara bersuci dari haid, tidak paham akan syarat sholat, tidak paham syarat wudhu, jangankan di tanya kitab safinatun naja” yg selalu dihafal para salaf mereka pada usia kanak2, disuruh baca Alqur’an pun saat ini sebagian dari kita masih kocar kacir..
Kita lebih sering bermalas-malasan sepanjang hari dan begadang sepanjang malam tanpa arti.
Belum lgi masalah Akhlaq, Jika kita lihat sekarang ini, sungguh jauh sekali akhlaq kita dengan akhlaq para salaf yg sholeh..
Dahulu tidak pernah didengar cerita bahwa ada seorang anak yg menyanggah atau membantah perintah orang tuanya, bagaimanapun keadaan seorang ayah ataupun ibu, seorang anak tentu akan mendengarkan dan berusaha menjalankan perintah orang tuanya..
Coba kita lihat, dan kita cerminkan kepada keluarga2 kita saat ini, sungguh banyak diantara kita, yg bukan lagi berani menyanggah, bahkan sudah ada yg berani marah, lebih2 lagi ada yg sampai mencaci orang tua mereka.. Fal’iyadzubillah..
Marilah kita segera bangkit dari keterpurukan ini, dan janganlah kita menjadi orang-orang yang merugi karena menyia-nyiakan umur kita tanpa pernah belajar ilmu agama. Para salaf atau para pendahulu-pendahulu kita adalah orang2 yang alim, orang2 yang sholeh, yang memiliki budi pekerti luhur yg bersungguh-sungguh dalam men
untul ilmu dan beramal. Jalan hidup mereka sungguh jelas dan terang. Maka jika kita ingin selamat di dunia dan akhirat, maka ambillah ilmu dan pemikiran mereka. Imam haddad berkata:
اتبع اسلافك وغمض عينك
“Tutuplah mata kalian, lalu ikutilah jalan para salaf kalian”
Maka dari itu kita tidak perlu lagi mengambil aqidah dan pemikiran dari barat, dari timur, dari utara, ataupun dari selatan. Yang perlu kita ikuti adalah ilmu dan pemikiran dari Ahlul beit Rasulullah yang dibawa oleh manusia-manusia suci seperti para salaf kita.

Mudah-mudah kita semua bisa meneladani dan mengambil pelajaran dari para pendahulu kita setapak demi setapak sampai kepada habibuna Muhammad Saw. Dan menjadi orang yang beruntung dengan limpahan pahala yg tak terkira serta kedudukan yang mulia disisi Allah SWT..
Amiin Aamiin Ya Rabbal Alamin.

sumber: forsansalaf.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar